Selasa, 11 Mei 2010

IBU adalah Sekolah

Ditulis ulang : Imla W. Ilham, S.Ag

Ibu adalah sekolah, bila kau persiapkan, engkau telah mempersiapkan rakyat yang baik, lagi kuat” (Ibrahim Ibn Shalih al-Mahmud, Kaifa Taksib Zajatuk - 1991)

Pembangunan masyarakat Indonesia dapat terwujud, salah satunya, harus memusatkan pendidikan kepada IBU. Sebab, IBU adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Apabila perempuan terdidik dengan baik, niscaya pemerataan pendidikan telah tercapai. Menurut Qurash Shihab, secara khusus menggaris bawahi peran ibu yang dominan dalam membentuk karakter atau kepribadian anaknya. Menurutnya, dalam bahasa Al Quran, Ibu dinamai UMM. Dari akar kata yang sama dibentuk IMAM (Pemimpin) DAN UMMAT. Kesemuanya bermuara pada makna kata, ”yang dituju” atau ”yang diteladani”. Qurash juga menjelaskan bahwa Al Quran menempatkan kewajiban berbuat baik kepada orang tua – khususnya pada Ibu – pada urutan kedua setelah kewajiban taat kepada Allah, bukan hanya karena Ibu menanggung beban berat dalam mengandung, melahirkan dan menyusui, tetapi juga karena seorang ibu di bebani tugas untuk menciptakan pemimpin-pemimpin umat. Karena itu pula, Tuhan menganugerahkan kepadanya struktur biologis dan ciri psikologis yang berbeda dengan kaum Bapak. Karenanya, tidak berlebihan pula bila dalam kamus Merriam Webster kata ”Mother” antara lain diterjemahkan sebagai sumber atau asal mula (lahirnya sesuatu). Seperti yang dikatakan ahli ilmu kejiwaan terkenal asal Austria, Sigmund Freud, ”If a man has been his mother’s undisputed darling he retains throughout life the triumphant feeling, the confidence in succes, which not seldom brings actual succes along with it”. Kalimat ini secara sederhana dapat diartikan, ....bila seorang anak memperoleh kasih sayang ibunya, seumur hidup ia akan memiliki perasaan bangga dan keyakinan akan kesuksesan, yang tak jarang membawa serta bersamanya keberhasilan dalam bentuk nyata....

Semakin jelas, bahwa IBU adalah INSTRUMEN PENTING untuk memasyarakatkan pendidikan. IBU adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Pendidikan Ibu adalah untuk semua (education for all), dan berlangsung sepanjang hayat. Peran Ibu sebagai pendidik tetap akan relevan, efektif, efisien, dan merata pada setiap individu bangsa, sebab setiap anak tidak akan terlepas daripada Ibunya. Semua pendidikan tidak terlepas dari peran seorang Ibu. Apalagi pendidikan yang berkaitan dengan moral dan perkembangan anak-anak. Ia memiliki peran yang terhormat, sekaligus berat. Di dalam keluarga, ia menjadi direktur pendidikan bagi anak-anak, disamping mendampingi suami, dan tugas-tugas lainnya. Seorang direktur tanpa tanda jasa, dan gaji.

Di masyarakat, ia dapat menjadi guru bagi sosialnya. Segala perilaku perempuan, baik sebagai Ibu, isteri, maupun anggota masyarakat akan menjadi literatur bagi anak-anak, juga anggota masyarakat lain. Seorang Ibu, atau perempuan pada umumnya menjadi standar ketinggian budaya, keberhasilan pembangunan dan pendidikan, sekaligus standar moralitas bangsa. Dengan kata lain, perempuan Indonesia, baik berperan ganda ataupun tidak, harus disiapkan agar menjadi ibu yang cerdas dan arif. Karena perempuan sebagai warga negara akan sangat menentukan posisi kemajuan bangsa, dan negaranya.

(c) Lintang Sugianto FB/2010


Tidak ada komentar: