Selasa, 29 Maret 2011

Sholat ... Bro !


Dimanapun di muka bumi Allah ini, Sholatlah bila waktunya tiba !










Sumber foto : www.google.picture.com

Minggu, 20 Maret 2011

Fenomena Alam Supermoom : "Purnama yang Bulat Indah"

Ditulis ulang : Imla W. Ilham

Peristiwa alam yang langka pada malam 19 atau 20 Maret di Indonesia, akan membuat purnama tampak lebih besar. Saat itu, bulan akan terlihat 7 persen lebih gemuk dari biasanya. Pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin mengatakan, pembesaran bulan itu akan tampak biasa saja jika dilihat dengan kasat mata. Tapi dengan teleskop, perbedaan ukuran bulan itu akan terlihat. "Sekitar 7 persen lebih besar dari purnama biasa," ujarnya, Rabu (16/3). Fenomena itu akibat bulan yang tengah mencapai puncak purnama sedang dalam jarak terdekatnya dengan bumi. Dalam istilah astrologi, kejadian itu disebut super moon. Kejadian langka itu hanya berulang setiap 18 tahun sekali.

Berdasarkan data astronomi, pada Sabtu, 19 Maret pukul 19.10 GMT atau Ahad, 20 Maret pukul 02.10 WIB, jarak bulan dengan bumi sejauh 356.577 kilometer. Jarak terjauh bulan dengan bumi yang terjadi pada Desember mendatang terentang 364 ribu kilometer. Adapun puncak purnama akan terjadi satu jam sebelumnya, pada 19 Maret pukul 18.11 GMT atau 20 Maret pukul 01.11 WIB. Selain terkesan seperti membesar, fenomena supermoon perlu diwaspadai karena efek pasang surut laut akan menguat. Nelayan dan warga pesisir diminta berhati-hati karena potensi banjir pasang (rob) diperkirakan bakal lebih besar dari biasanya. Djamaluddin meminta nelayan tidak melaut jika pasang tinggi yang disertai cuaca buruk.

............ Alam tak pernah kehilangan potensi untuk memancarkan keindahan. Allahu Akbar !







Sumber tulisan : www.tempointeraktif.com/Foto : www.google.picture.com

Andai Hari ini Aku Dimakamkan !


Perlahan, tubuhku ditutup tanah.
Perlahan, semua pergi meninggalkanku.
Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
Aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, Sendiri, menunggu keputusan... Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apa lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
Tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap.
Dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

Ya .ALLAH...
(entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya, tiba-tiba saja aku ingin menyebut-Nya)
Jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...
Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
Yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku,
Yang tertindas dalam kuasaku, yang selama ini telah aku sakiti hatinya
Yang selama ini telah aku bohongi...

Aku akan kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
Yang kumakan, bahkan kutelan yang sudah jelas haram...
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yang sering kuumbar dulu

Dan ALLAH...
Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
Teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka ,

Maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu
Beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
Untuk sungguh-sungguh beramal soleh ...

Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka...
Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa makna
Penuh kesia-siaan ...

Kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali
Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yang hanya sekali itu

Andai aku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan,
Dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri,
Untuk waktu yang tak terbayangkan ...



Catatan :
Artikel di atas telah dimuat dalam Labbaik,
- edisi : 019/th.02/Syawal-DzulQoidah/1426H/2005M
Ditulis Kembali Oleh : H. Adek A Krydanto
Dipublikasikan kembali Oleh : Muhammad Ilham

Sabtu, 19 Maret 2011

Membenci Rokok Sejak Usia Kanak-Kanak





Anak-anak di IRAN, diajarkan - tepatnya : didoktrin - membenci ROKOK. Jelang masuk kelas, mereka diberi waktu untuk sekedar melakukan tendangan KUNGFU pada "Rokok"

Sumber foto : FB Muhammad Ilham & FARS New Agency

Minggu, 06 Maret 2011

Melawan Rasa Takut Anak Terhadap Hantu

Oleh : Imla Wifra Ilham

"Bu, Ifa takut sendirian jalan ke Musholla !", demikian kata sulung saya Ifa pada suatu maghrib. Sebagaimana biasa, ia dan adiknya, Adek, selalu diajak ayahnya, sholat berjamaah ke Musholla di komplek kami. Bila ayahnya lambat pulang dari kampus, Ifa akan pergi tanpa "kawalan" ayahnya. Akhir-akhir ini, Ifa sering mengutarakan ketakutannya bila sendirian berjalan ke arah musholla. Kebetulan musholla tersebut berada di pinggiran sawah. Hantu !, itulah konsep abstrak yang selalu diutarakannya kepada saya ketika saya tanya apa yang ditakutkannya. Saya berusaha menerangkan dengan pendekatan agama. Ifa nampaknya menerima. Tapi tetap, sifat manusiawi manusia, rasa takut pasti ada. Secara perlahan-lahan, saya berusaha untuk mengajaknya diskusi tentang bagaimana seharusnya mensikapi sumber ketakutannya tersebut.

Anak sebenarnya tidak punya rasa takut terhadap hantu tetapi tertular oleh orang-orang sekitarnya. Orangtua perlu memberikan pengertian soal makhluk-makhluk halus seperti hantu agar anak bisa melawan rasa takutnya. Dari beberapa literatur yang saya baca, anak kecil sebenarnya tidak mengenal konsep bahwa hantu itu menakutkan, tapi lingkunganlah yang menciptakan konsep tersebut. Biasanya anak kecil akan takut hantu bila melihat orangtua atau orang-orang di sekitarnya ketakutan dan teriak-teriak saat menonton film atau iklan yang menunjukkan sosok hantu. "Karena orangtuanya teriak-teriak lihat hantu, jadi anak membuat penilaian bahwa hantu itu menyeramkan, akhirnya dia juga takut," demikian satu penggal kalimat yang saya kutip dari detik.health.com. Anak-anak itu belajar secara konkret. Kalau orangtuanya bilang hantu itu tidak menyeramkan tapi ternyata teriak-teriak pas nonton film hantu ya sama saja. Caranya jangan berlebihan kalau lihat sosok hantu di TV, jadi anak juga tidak tahu bahwa hantu itu seram. Selanjutnya, memang semuanya tergantung kepada orang tua.

Sabtu, 05 Maret 2011

Jilbab Nan Tetap Elegan

Oleh : Imla Wifra, S.Ag

Yang Maha Agung lagi Maha Indah memberikan anjuran kepada perempuan untuk berjilbab. Sebagai sebuah kewajiban dalam ketentuan syar'i/fiqh, juga memberikan nilai tambah. Apapun yang dikatakan orang, baik yang phobie ataupun tak suka, lihatlah dengan mata hati, betapa foto-foto dibawah ini memberikan kepada kita jawaban apakah jilbab menghambat kreatifitas perempuan. Bahkan dalam dunia olah raga yang identik dengan paha mulus bagi perempuannya, justru atlit yang menggunakan jilbab memberikan keanggunan yang elegan. Bila kita menonton film klasik sejarah pada zaman Victoria di Inggris, lihatlah perempuannya yang menggunakan pakaian yang secara fisik membuat perempuan tersebut dihiasi pakaian yang beragam rupa dengan pinggang yang sangat ketat dan rok yang mengembang dan topi kepala yang cantik. Lihatlah bagaimana perempuan Jepang berkimono yang berat itu, tidakkah aura kecantikan dan mantaginya tersebut muncul. Lalu bandingkanlah dengan artis-artis kita yang dengan begitu mudah memperlihatkan rona muls ketiaknya pada penonton serta begitu sulitnya mereka mengatur posisi duduk bila diwawancarai karena selalu meletakkan tangan mereka diantara paha yang hampir terbuka, bahagiakah kita melihatnya. Katakanlah kaum Adam begitru syur melihatnya, tapi tanyakanlah kembali, mengapa mereka senang melihat pemandangan seperti itu, pasti mayoritas menjawab cantik yang dibumbui sesak napas dan dibungkus syahwat. Seperti inikah yang diinginkan, ketika kita tanyakan kembali, hampir akan mereka jawab, hanya untuk sesaat, mana mungkin pula dijadikan teman hidup berpanjangan.













Sumber foto : Muhammad Ilham Fadli Facebook