Rabu, 29 April 2009

Bunga Rosella Buat Suamiku

Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag

Suami saya memiliki kebiasaan yang disatu sisi sangat baik namun disisi lain justru kebiasaan tersebut membuat ia terkadang sakit....... maniak membaca dan "ngetem" di depan komputer. Saya sangat menyadari bahwa kebiasaannya ini sudah mendarahdaging padanya sejak kami belum menikah. Ayahnya (mertua saya : Almarhum), di kampung dulu dikenal sebagai seorang guru honorer yang memiliki bacaan "kelas tinggi" untuk ukuran kampung saya waktu tahun 1980-an/1990-an yaitu Majalah Tempo dan Panji Masyarakat, bahkan konon mertua saya ini juga memiliki buku-buku Soekarno (biografinya) serta buku-buku sosialis yang sangat banyak (maklum waktu beliau masih muda pernah menjadi Ketua Pemuda Marhaenis Kota Medan tahun 1960-an). Jadi, suami saya sejak kecil sudah "dipaksa" membaca bacaan-bacaan berat seukuran dia dan kampungnya. Bahkan, buku-buku Soekarno dan Sosialis sekalipun, sejak kecil dibacanya, termasuk buku-buku Hamka. Jadi tidaklah mengherankan apabila di perpustakaan kami, buku-buku mertua saya yang diberikannya kepada suami saya hampir 200 buah buku. Kebiasaan ini terus berlangsung hingga kini....... suami saya paling suka membaca buku (terutama buku Filsafat, Politik, Sejarah, Budaya dan Sosial). Di rumah kami ada 4 kamar (3 kamar tidur dan 1 kamar pustaka). Kamar pustaka tersebut cukup besar dan memuat hampir 4.000 (empat ribu) koleksi buku-buku suami saya.

Ketika kami sudah menikah, biasanya ia membaca pada jam-jam hening, antara tengah malam hingga jelang subuh, sambil mengetik ataupun main internet. Apalagi bila beliau sedang mempersiapkan bahan kuliah, penelitian ataupun menulis buku (hingga sekarang ia telah menghasilkan 7 buah buku). Kalau sekarang, ketika sore kami pulang (tapi ia sering pulang jelang Maghrib), ia biasanya terus ke Musholla, dan sampai jam 9 malam, ia akan duduk-duduk dengan teman-teman di komplek di kedai. Biasa ..... "maota politik". Beliau dari dulu hingga sekarang memang paling suka berkumpul-kumpul di kedai-kedai, baik di komplek perumahan kami ataupun ketika sedang di kampung. Ia paling suka diskusi dan berdebat (konon, tahun 1996, ia pernah menjadi Juara Debat Mahasiswa Tingkat Universitas Andalas). Setelah pulang ke rumah sekitar jam 9 malam, ia biasanya bercengkerama dengan anak-anak, tidak begitu lama. Setelah itu, ia akan membaca, mengetik dan sesekali menonton TV apabila ada acara Dialog/Berita ataupun Bola (beliau juga maniak bola.... idolanya dari dulu Manchester United). Bila ia tidak melakukan kegiatan luar seperti riset atau penelitian, kegiatan-kegiatan ini seperti rutin dilakukannya. Akibatnya, saya melihat bahwa ia sering pusing dan mengidap penyakit yang sering kambuh yaitu migrain. Akhir-akhir ini, migrainnya sering kambuh karena memang intensitas kegiatannya di kampus, penelitian dan kegiatan-kegiatan lainnya cukup menyita istirahatnya. Bila Migrainnya kambuh, saya terkadang kasihan melihatnya. Matanya sebelah kanan memerah dan berair seperti menangis. Kadang-kadang ia saya urut, tapi tak banyak membantu. Saya sering menasehatinya agar cepat tidur, istirahat ataupun kurangi membaca atau berada di depan komputer. Tapi dasar sudah talentanya, nasehat tersebut tidak pernah didengarnya. Bahkan terkadang dalam mata memerah dan berair itu, bila ada acara Today Dialog di Metro TV, ia akan "memaksakan" diri untuk menonton.

Belakangan ini, disamping Migrain, ia juga merasakan nyeri-nyeri di tulang ataupun pinggangnya setiap bangun pagi. Mungkin letih atau memang karea kebiasaannya yang tidak baik lainnya ..... suka mandi malam (biasanya habis pulang dari Musholla). Saya suruh ia sering ke klinik untuk chekup migrain dan rasa nyeri tersebut. Namun, hanya sekali dua.... itupun obat yang diberikan dokter jarang dimakannya dengan alasan "tidak mau sering mengkonsumsi obat-obat kimia". Kondisi ini akhirnya membuat saya berusaha mencari obat-obat herbal. Melalui seorang teman, akhirnya saya diberitahu tentang khasiat Teh Bunga Rosella. Saya promosikan pada suami. Ia oke. Saya beli di sebuah apotik di Simpang Anduring. Awalnya ia tidak begitu menikmati. Namun lama kelamaan, ia enjoy. Belakangan ini ia mengatakan bahwa rasa nyeri dan sakit di pinggang sudah jauh berkurang, tinggal migrain. Dan Alhamdulillah, ia sekarang rutin meminum teh Bunga Rosella itu.

Rosella, atau dalam bahasa latinnya - Hibiscus Sabdariffa Linn (cantik namanya yaa....) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal dari Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini bisa mencapai 3-5 meter tingginya dan bila sudah dewasa, tanaman ini mengeluarkan bunga warna merah. Bagian bunga dan biji inilah yang bermanfaat serta baik bagi kesehatan. Menurut Depkes RI (No. SPP. 1065/35.15/05), dalam setiap 100 gram Rosella mengandung 260-280 mg Vitamin C, D, B1 dan B2. Kandungan lainnya adalah 486 mg Kalsium, Omega 3, Magnesium, Beta Karotin serta Asam Amino Esensial (he...he....saya bukan ahli farmasi, saya salin saja dari kotak Teh Bunga Rosella yang saya beli di salah satu apotik untuk suami saya, jadi walaupun tak tahu kegunaan zat ini, setidaknya zat-zat tersebut baik bagi tubuh). Konon, bunga Rosella ini juga baik untuk pencernaan bila dikonsumsi. Dan zat-zat tertentu dalam kandungan bunga Rosella ini dipercaya mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker, mencegah keropos tulang, dan untuk zat-zat lainnya juga bisa meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari inveksi kuman dan virus (Waaah, Allahu Akbar, ruaaar biasa). Jadi, rasanya saya tidak salah memberikan obat herbal-alamiah ini pada suami saya. Walaupun pada awalnya ia protes, tapi lama kelamaan karena ia merasakan ada kemajuan, justru ia terus yang selalu mengingatkan saya untuk selalu membeli bunga Rosella. Untuk ini pula, saya setiap pagi selalu "membekali"nya satu gelas besar (dari plastik) seduhan teh bunga Rosella bila ia berangkat ke kampus...... terus hingga tulisan ini saya buat. Nampaknya, ia senang dan tak keberatan.

Insert : Bunga Rosella (bahan teh Bunga Rosella)

Senin, 27 April 2009

EMMA YOHANNA : Anggota DPD RI (2009-2014)

Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag
(Kepala TK-PAUD Citra Al Madina Padang)

Seketika Pemilu 9 April 2009 yang lalu selesai dilaksanakan, saya dan keluarga selalu mengikuti perkembangan angka demi angka perolehan suara, khususnya perolehan suara Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI). Ada rasa dag dig dug, karena memang salah seorang calon yang berkompetisi meraih gelar "senator" tersebut adalah Ibu Emma Yohanna, pimpinan Yayasan Pendidikan Citra Al Madina Padang. Hari demi hari, saya terus memantau perkembangan suara yang diperoleh "mami Emma" (demikian Ifa dan Adek memanggilnya). Alhamdulillah, akhirnya Ibu Emma Yohanna dapat meraih posisi nomor 2 dari 4 orang yang menjadi jatah Sumatera Barat untuk DPD RI dari Utusan Sumatera Barat.

Saya merasa bahagia, karena memang disamping memiliki ikatan emosional (beliau adalah pemilik serta pimpinan Yayasan Pendidikan Citra Al Madina), juga saya anggap sebagai orang tua saya. Saya dapat merasakan bagaimana kebahagiaan yang dirasakannya. Walaupun tugas berat menantinya, namun saya yakin, dengan kualitas dan kapabilitas yang dimilikinya, Ibu Emma Yohanna akan mampu berbuat. Walaupun saya sedih karena beliau "bukan lagi miliki kami seutuhnya", tapi sudah menjadi milik masyarakat Sumatera Barat. Ibu Emma, selamat berjuang. Anak-anak saya (Ifa dan Adek), juga merasa bahagia karena tetangga di kompleks saya selalu berkata kepada Ifa dan Adek, "Ifa, maminya mau pindah ke Jakarta, ya?". Ibu, selamat berjuang. Bahagia dan suka cita atas semuanya. Semoga sehat selalu.

Insert : Foto Emma Yohanna, Pemilik dan Pimpinan Yayasan Pendidikan Citra Al Madina Padang (Anggota DPD RI 2009-2014)

Jumat, 17 April 2009

PAUD Citra Almadina Padang : 1 diantara 10 PAUD Unggulan Nasional 2008/2009

Ditulis Ulang Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag
(Kepala Sekolah TK-PAUD Citra Almadina Padang)

PADANG EKSPRES - Februari 2009. Yayasan Pendidikan Citra Almadina di Jalan Purus I No 8A Padang peroleh sertifikat sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) unggulan nasional dari Depdiknas RI. Citra Almadina menjadi satu-satunya lembaga pendidikan usia dini di Sumbar yang memperoleh penghargaan ini. Secara nasional Depdiknas hanya memilih 10 lembaga pendidikan terbaik. Kasubid Pembinaan Taman Penitipan Anak Direktorat PAUD Depdiknas Tuti Wahyuti, usai Launching TPA Pusat Unggulan PAUD Citra Almadina dan Workshop BCCT di kantor yayasan Citra Almadina, kemaren mengatakan terpilihnya yayasan ini melewati penyaringan yang ketat. Citra Almadina dinilai memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Depdiknas sebagai PAUD unggulan di indonesia. “Yayasan ini akan menjadi pusat rujukan pendidikan usia dini di Sumbar. Dan sekaligus sebagai tempat melakukan uji coba dan magang,” kata Tuti.


Foto bersama majelis guru dengan anak-anak TK A (tidak termasuk TK B dan PG)

Majelis Guru dan Staff Administrasi PAUD (TK dan Play Group) Citra Al Madina Padang :
(Kiri-Kanan : Berdiri) Siska Maidona, Indra, Abdullah Ginting, Vivit, Yanti, Jameela dan Alitnawati.
(Kiri-Kanan : Duduk) Siska Rahayu, Lidya, Imla W. Ilham, Sophie, Riah dan Eri

Ketua yayasan, Ema Yohana yang didampingi oleh Kepala TK-PAUD Citra Almadina, Imla W. Ilham, S.Ag mengatakan, Yayasan Citra Almadina terpilih sebagai PAUD unggulan pada September 2007 lalu. Sejak ditunjuk Depdiknas sebagai PAUD unggulan, Citra Almadina telah melakukan program-program ungulan pendidikan anak usia dini. Seperti penerapan Beyond Centres and Circle Times (BCCT). “Bentuknya saat ini kita menggelar workshop BCCT untuk pengelola taman penitipana anak (TPA). Sebelumnya Desember lalu, juga sudah digelar workshop BBC untuk guru-guru playgroup,” jelasnya. Acara yang dibuka secara resmi oleh Kadis Pendidikan Sumbar Burhasman Bur ini diikuti 50 peserta dari Kota Padang dan Kabupaten/kota di Sumbar lainnya. Dalam sambutannya, Burhasman mengatakan, pendidikan usia dini harus diperhatikan lebih. Harus ada sentuhan pada tingkatan pendidikan ini, soalnya PAUD adalah dasar dari kecerdasan anak di masa depan. Dalam konsep ini guru-guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hasilnya, siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mencoba sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat sekarang dan kelak.

Salah satu kegiatan anak TK-PAUD Citra Al Madina Padang (Outing) ke LANUD Tabing Padang


Rabu, 15 April 2009

Sekolah dan Perjuangan Anak-Anak di China Barat

Di negara China bagian barat tepatnya di desa Gulucan, setiap hari anak-anak usia sekolah pergi dan pulang hanya melewati satu-satunya jalan saja, yaitu jalan terjal dipinggang gunung yang curam, riskan dan sungguh menakutkan (setidaknya bagi anak-anak dan orang tua seperti saya). Coba sekarang lihat gambar-gambar dibawah & bayangkan bagaimana perjuangan mereka untuk sampai ke sekolah..... dan mereka itu masih anak-anak. Mereka bukan hanya berjuang untuk mengatasi kebodohan, tapi juga "dipaksa" oleh alam untuk berjuang mengatasi rasa takut. Sungguh, alam juga memberikan media pembelajaran. Berangkat dari rumah, dalam perjalanan hingga sampai ke sekolah. Kemudian pulang sekolah mereka akan pulang ke rumah melewati jalan yang sama ..?


Sumber : www.unesco.com


Jatuh Cinta (Again) Pada Suami

Diedit ulang dari Kompas.Com oleh : Imla W. Ilham, S.Ag

Ada perbedaan mendasar antara jatuh cinta (in love), dengan mencintai (to love) seseorang. Jatuh cinta sifatnya hanya sesaat. Itulah saat di mana kita berdebar-debar menanti telepon seseorang, menunggu kehadirannya, membuat kita jadi lupa makan atau enggan tidur karena tidak ingin kehilangan waktu bersamanya. Inilah perasaan awal yang kita alami terhadap seseorang. Sedangkan mencintai adalah tahap lebih lanjut, setelah kita betul-betul mengenalnya, dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Banyak di antara kita yang awalnya menikah tanpa perasaan cinta pada suami. Kita menikahinya karena merasa ia adalah pria yang baik, memiliki visi yang sama mengenai masa depan, dan mempunyai sifat-sifat atau karakter yang dapat melengkapi diri kita. Meskipun kita tidak pernah jatuh cinta padanya. Kita tidak merasa berdebar-debar menunggu kehadirannya. Kita hanya menyayanginya, karena telah menemani hidup kita sehari-hari.


Namun setelah menikah, dan semakin lama Anda mengenalnya, semakin Anda dapat melihat sisi-sisi baik dirinya yang lain. Suami ternyata seseorang yang selalu ingin menyenangkan hati Anda. Ketika Anda bangun pagi di hari Minggu, ia tersenyum pada Anda dan menanyakan apa yang Anda inginkan untuk sarapan. Ia tak keberatan membatalkan janji untuk hangout dengan teman-temannya, karena Anda sedang membutuhkannya. Ia selalu memuji dan menghabiskan masakan Anda, meskipun Anda tahu masakan Anda tidak seenak buatan ibunya. Ia selalu menghargai semua jerih payah Anda menata rumah, meskipun hal itu kadang tak sesuai dengan seleranya. Ia juga selalu mengatakan bahwa Anda tetap seksi, sekalipun Anda mengeluh bokong Anda tak lagi sekencang sebelum melahirkan buah hati Anda. Karena sikap-sikapnya itu, perlahan-lahan mulai tumbuh perasaan yang lebih dalam terhadap suami. Ketika ia sedang terlelap di samping Anda, Anda menyadari betapa cintanya pada Anda tak berubah setelah bertahun-tahun. Ketika ia sedang terbaring sakit di rumah sakit, Anda menyadari bahwa Anda tak siap jika harus menjalani hidup Anda sendirian tanpa kehadirannya. Tanpa Anda sadari, Anda sering merindukannya ketika ia sedang bertugas ke luar kota. Anda merasa berdebar-debar ketika ingin memberinya kejutan di hari ulang tahunnya.


Itulah saat ketika Anda sedang jatuh cinta pada suami Anda. You’re in love with your husband. Anda merasakan sesuatu hal yang tak Anda alami ketika masih berstatus pacar. Berbahagialah bila Anda mengalami hal ini. Perasaan cinta yang tumbuh perlahan seperti ini akan semakin kuat, berbeda jika Anda jatuh cinta pada pasangan sebelum menikah. Ketika perasaan berdebar-debar itu mulai memudar seiring usia pernikahan Anda, hubungan Anda dan suami mulai kering, datar, tak menggairahkan lagi. Lebih parah lagi ketika akhirnya Anda melihat sifat-sifat asli yang tak ditunjukkannya dulu. Bila Anda pun ingin merasakan jatuh cinta pada suami, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan. Anda memang tidak akan melihat hasilnya dalam sekejap, karena hal ini membutuhkan kerelaan Anda:


1. Kenalilah dirinya lebih jauh. Perhatikan hal-hal kecil yang dilakukannya, kata-kata yang diucapkannya, atau apa yang menjadikan dirinya seperti sekarang. Mintalah mertua Anda menceritakan bagaimana suami Anda waktu kecil. Dengan menggali sisi lain dirinya, Anda akan menemukan lebih banyak sifat-sifat baiknya yang sebelumnya tidak Anda sadari.


2. Tulislah sisi-sisi baiknya dalam kepala Anda, dan lihat bagaimana sifat tersebut memengaruhi hubungan Anda. Ia seseorang yang selalu mengalah, dan ketika akhirnya ia marah karena sesuatu yang Anda lakukan, Anda sadar bahwa selama ini Anda bersikap egois padanya. Hal ini akan menumbuhkan rasa syukur bahwa ia mampu membuat Anda menjadi lebih baik.


3. Bukalah diri Anda. Jika ia ingin mengantarkan Anda ke suatu tempat meskipun Anda merasa sanggup berangkat sendiri, terima saja tawaran tersebut. Anda mungkin tidak menyadari bahwa hal ini akan membuatnya tenang, karena istrinya telah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Sebagai imbal baliknya, tawarkan apa yang dapat Anda lakukan untuknya. Anda akan sadar, sangat menyenangkan membuat dirinya senang.


4. Terimalah apa yang menjadi kelemahannya. Ketika Anda mengetahui apa yang menjadi penyebab kekurangan dirinya, Anda tidak lagi berusaha menyerangnya, melainkan justru ingin membantunya. Misalnya, ia seorang yang tidak percaya diri karena orangtuanya tidak pernah memuji perbuatannya, atau hasil karyanya waktu kecil. Pujilah dia, seperti dia memuji Anda.


Nah, bila Anda tidak merasakan cinta yang mendebarkan seperti yang dialami teman-teman waktu kuliah dulu, Anda mungkin hanya belum melewati masa-masa itu. Kelak Anda pun akan menyadari bahwa suami begitu lovable. Betapa ia seorang yang begitu mudah mencintai dan dicintai. Anda hanya perlu melihat sisi lain dirinya dengan lebih dekat.


Minggu, 12 April 2009

Menjawab dengan Menumbuhkan Imajinasi Anak

Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag (Kepala TK-PAUD Citra Al Madina Padang)

Saya ingat lebih kurang empat tahun lalu, ketika saya mengandung Adek (lagi berat-beratnya lho), anak saya IFA menanyakan : “Ibu, adik sekarang sedang apa dalam perut ibu ? Perut ibu kan sempit, pasti adik tak bisa bermain-main seperti IFA”. Bingung juga saya menjawab pertanyaan anakku yang saat itu baru berumur sekitar 2 tahun lebih sedikit. Akhirnya, saya jawab saja dengan menumbuhkan imajinasinya. Memang ada kesan bohong, tapi bila saya jawab dengan jawaban yang sebenarnya, IFA pasti tidak memiliki kemampuan mencerna dan memahami. Saya yakin, akan timbul pertanyaan selanjutnya yang justru berpotensi akan membuat saya kelabakan untuk menjawabnya. Ya… saya bangkitkan imajinasi IFA dan mengatakan bahwa adiknya sekarang sedang bermain sebagaimana halnya IFA bermain di rumah.


Apa pentingnya imajinasi untuk anak? Bukankah itu hanya membuang waktunya dengan lamunan-lamunannya saja yang tak pernah mungkin akan terjadi? Pertanyaan tersebut pasti muncul di benak anda bila anda belum paham apa imajinasi yang boleh dan tidak boleh dia lalukan. Menurut saya imajinasi menumbuhkan daya pikir kreatif anak untuk bisa mengembangkan kecerdasaanya sehingga dia akan berpikir kritis dan selau memiliki second opinion terhadap apa yang dia lihat dan rasakan serta berpikir bahwa selain yang dia lihat mungkin ada yang belum dia lihat yang bisa saja yang membuat hal ini terjadi. Atau intinya mengajarkan sia anak agar mampu keluar dari satu pikiran atau pendapat (out of the box) yang bisa membawa lebih dari satu kemungkinan yang bisa terjadi. Yah memang bila anak anda berpikir atau berimajinasi menjdi superman, ultraman, power rangers, dll tentunya hal tersebut membuat dia lupa waktu tetapi bila dia berimajinasi tentang masa depanya apakah hal tersebut tidak penting? Misal dia ingin menjadi dokter bila dewasa nanti agar bisa mengobati mama dan papa bila sakit, atau dia ingin menjadi presiden sehingga dia bisa membantu dan memperjuangkan orang-orang miskin, atau dia berharap bisa menjadi astronaut sehingga bisa jadi ilmuan dan pergi ke bulan, dsb. Tentunya imajinasi yang baik akan menjadikan dia berpikir untuk meraih apa yang dia inginkan.

Apapun imajinasi mereka yang saat ini dia khayalkan adalah buah dari informasi yang dia dapatkan selama ini. Tanpa informasi yang dia dapatkan maka mustahil dia bisa melakukan imajinasi sesuatu yang sama sekali dia belum pernah lihat tau atau rasakan sebelumnya. Jadi imajinasi yang mereka lakukan adalah bersumber dari informasi yang dia dapatkan sebelumnya, bila informasi yang anda berikan adalah tentang dunia real dan mencerikatan apa dan bagaimana sesuatu yang bisa terjadi dan baik maka dia akan mulai berimajinasi dengan sesuatu yang bisa saja terjadi bila dia berusaha sesuai dengan yang anda ceritakan kepadanya. Tetapi sebaliknya jika anda memberikan informasi tentang hal-hal yang sifatnya hanya khayalan dan tidak pernah akan terjadi walaupun dia berusaha sekuat apapun tentunya dia akan berkhayal hanya pada area yang bisa dia jangkau walaupun dia tahu itu tak akan pernah terjadi. Terangkan apa yang boleh dan tidak boleh dia khayalkan dan bagaimana cara untuk bisa menjadi sesuatu yang dia harapkan dalam khayalannya tersebut dapat menjadi kenyataan.


Jumat, 03 April 2009

Paling Sulit Disembuhkan : "Syaraf Otak karena Sering Menonton Pornografi"

Ditulis Ulang Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag

Peringatan keras bagi penghobi tayangan porno. Ahli bedah saraf dari San Antonio, AS, Donald Hilton Jr MD, membeberkan kerusakan otak karena kecanduan pornografi dalam diskusi memahami dahsyatnya kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dan narkoba dari tinjauan kesehatan di Departemen Kesehatan. Menurut pakar neuro science dari Metodist Speciality and Transplant Hospital San Antonio itu, sejatinya semua kecanduan (adiktif) berpengaruh terhadap kerusakan otak. Misalnya, kecanduan makanan (obesitas), judi, narkoba, maupun pornografi. Hanya, tingkat kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dinilai paling tinggi. Jika dibiarkan, hal itu bisa mengakibatkan penyusutan (pengecilan) otak. Ujung-ujungnya, terjadi kerusakan otak. Permanen dan tidaknya kerusakan tersebut bergantung intervensi medis yang dilakukan.


Hilton menyatakan, penyusutan otak bisa berangsur-angsur kembali normal asalkan dilakukan pengobatan secara intens. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Sebab, pada dasarnya, otak terus mengalami regenerasi jaringan. ”Dengan demikian, otak yang mengecil itu bisa kembali lagi. Namun, cepat atau lambatnya pemulihan tersebut bergantung kasus kecanduan yang diderita. Kerusakan otak akibat kecanduan makanan (obesitas) maupun drugs cenderung lebih mudah diatasi ketimbang pornografi. Ada perbedaan antara otak yang sudah kecanduan terhadap sesuatu dan yang tidak. Otak yang telanjur kecanduan memiliki mekanisme kontrol yang kecil terhadap rangsangan. Sebaliknya, otak yang belum kecanduan masih memiliki kontrol yang besar untuk mencegah perintah agar tidak kecanduan.

Berdasar hasil penelitian yang dilakukan Hilton bersama istrinya, di antara semua kasus kecanduan, pornografi merupakan salah satu yang tersulit. Bahkan melebihi kecanduan obat. Menurut dia, mayoritas anak maupun remaja mengonsumsi tayangan pornografi dari internet. Lantaran masukan itu hanya datang satu arah atau tanpa melalui diskusi maupun saringan dari orang tua, anak cenderung menerima informasi tersebut secara mentah. Di AS, 10 persen anak muda mengakses situs pornografi.

(Sumber : www.jawapos.com)


Sungguh Indahnya Melahirkanmu .... Nak !

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
(Dikutip dari Bila Ibu Boleh Memilih, kumpulan puisi hati Ratih Sanggarwati)

Insert :
Foto IFA dalam gendongan ibu ketika selesai aqiqah (umur 21 hari)