Kamis, 28 Juni 2012

Kisah Sebatang Pensil

Ditulis ulang : Imla W. Ilham
(c) renungan pagi Yeyen Kiram



Seseorang memberiku pensil, dan hanya berpesan.
Gunakanlah semampumu ?
Lama, merenung memikirkan sebatang kayu,
Berisi kapur pekat bewarna gelap ditengah-tengahnya
Apa saja pesan yang bisa dibaca?
Bukankah pensil hanya akan aman jika berada ditangan terbaik yang memilikinya ?
Pensil ini juga baik jika digunakan dalam keadaan runcing.
Berarti harus dipertajam selalu, dan itu menyakitkan bagi diri pensil sendiri.
Pensil mampu memperbaiki kesalahan kita, melalui dirinya.
Lalu, manakah bahagian terpenting dari pensil, 

Selain pada bahagian terdalam dari diri batangnya ?
Apakah kita juga demikian, 
Dimana bahagian terpenting dari kita sungguhnya
Ada pada jati terdalam di ruang hati.

Baiklah, kita memang harus tetap menulis, 

Agar bisa tinggalkan jejak yang jelas.
Bukankah, 

Dari waktu ke waktu kita selalu alami pengalaman demi pengalaman yang menyakitkan, 
Melalui pelbagai kesulitan dan persoalan. 
Dan pengalamanlah yang diperlukan untuk mampu jadi pribadi yang kokoh serta matang.
Salam.

Jumat, 22 Juni 2012

Catatan Dhuha : Dari yang Terdekat


Catatan Dhuha di Facebook Ayah Iffa dan Malika Ilham

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah 
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Las Vegas
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku... !!
Berbicara tentang anak-anak kecil yang nakal dan lucu
Tentang keluarga kecil kita
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah bukit itu

Ada serdadu Amerika yang mati kena ranjau di Afghanistan.
Ada bayi yang mati kekurangan gizi di Timika dan Afrika sana
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku !!
Setelah kita jenuh bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu pun malaikat tau .... !
 
 
(sebagian dari Hendri Johari dan sebagian lagi Soe Hok Gie)
Sumber foto : sosbud.kompasiana.com

Kamis, 21 Juni 2012

Anak Aktif Cenderung Lebih Sehat Ketika Dewasa

Ditulis ulang : Imla W. Ilham, S.Ag

Ilmuan mengatakan anak-anak usia sekolah dasar harus meningkatkan aktivitas mereka guna mencegah masalah kesehatan di usia dewasa. Para peneliti di Universitas Strathclyde dan Newcastle menemukan bahwa anak-anak berusia delapan hingga 10 tahun hanya aktif 20 menit dalam satu hari. Studi mereka menunjukkan anak-anak perempuan kurang aktif dibandingkan anak lelaki. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLoS One. Para ilmuan memberi alat pengukur pada 508 murid sekolah dasar untuk mengukur tingkat aktifitas fisik mereka dalam seminggu. Hasilnya hanya 4% dari seluruh waktu mereka [kecuali waktu tidur] yang digunakan untuk melakukan aktivitas ringan atau berat. Padahal durasi beraktifitas yang ideal adalah 60 menit sehari.  Dr Mark Pearce, dari Universitas Newcastle, mengatakan pada BBC ia terkejut dengan rendahnya tingkat aktivitas "dan bahkan lebih terkejut karena anak perempuan lebih sedikit melakukan kegiatan fisik." Ia menambahkan, "Aktivitas menurun di usia remaja dan jika tingkatnya sudah serendah ini di usia delapan tahun, maka tidak akan ada banyak perubahan."  

Ayah yang berusia lebih tua cenderung memiliki anak yang kurang aktif dan, anehnya, orangtua yang membatasi akses televisi juga memiliki anak-anak yang kurang aktif pula.  Para peneliti mengatakan hasil tidak terduga itulah yang kemungkinan menjadi jalan keluar untuk membuat anak aktif. Idenya adalah televisi dapat berperan sebagai teladan, jadi menyaksikan Piala Eropa dapat menginspirasi anak-anak untuk berusaha meniru pesepakbola seperti Wayne Rooney saat bermain. Prof John Reilly, dari Universitas Strathclyde, mengatakan, "Sangat penting untuk melakukan intervensi, baik di rumah mau pun di sekolah yang dapat membantu anak-anak menjadi lebih aktif." Dr Pearce mengatakan, "Salah satu hal yang penting adalah sebagian besar anak perempuan tidak menganggap olahraga sebagai kegiatan yang mengasyikkan. "Kita harus mencari jalan keluar terhadap isu-isu ini dengan mendorong anak perempuan untuk berolahraga, dengan menyediakan kesempatan yang lebih luas dari yang sudah ada, dan memastikan mereka melihat tokoh perempuan yang dapat dijadikan teladan di media". 

Sumber : BBC Indonesia/cc. detik.com. Foto : heningrumahhhati

Sabtu, 09 Juni 2012

Liburan a-la Euro versus a-la Kampoeng


Catatan #8 : Ayah Iffa & Malika (Muhammad Ilham)



















Bujang, waktu mengantar si Kirana ke sekolah pagi tadi
Banyak betul saya lihat billboard bertebaran di pinggiran jalan
Sambil memakan sirih, saya terpana-membaca :

"LIBURAN SERU, BERGAYA EURO"

Bujang ..... tahukah kau
Terlihat gambar pasangan muda dengan anak-anak mereka
Bersiap-siap hendak mengisi liburan .......... a-la Euro !!

Bujang, kutelpon Kirana, kutanya bila anak-anak kita liburan
Dengan suara sejuk, Kirana menjawab : "tiga minggu lagi, bang"
(dengar suaranya saja, letih-penat badan saya, lunas !)

Saya-pun bersuara pada Kirana :
"Kirana sayang, mari nanti kita LIBURAN A-LA KAMPUNG"

Dan saya pun mempersiapkan liburan anak-anak saya
Mereka berdua akan saya "terbangkan" ke kampung halaman
 


Air Bangis .... pinggir laut
Disana mereka berdua
akan merasakan hakikat liburan itu
bertemu dengan nenek mereka
bertemu dengan kakek mereka
bertemu dengan anak-anak mamak mereka
bertemu dengan anak-anak uci-uci mereka
bertemu dengan anak-anak saudara-saudara saya
bertemu dengan kuliner kampung tercinta
bertemu dengan bahasa ibu kebanggaan saya
bertemu dengan keaslian dan improvisasi original

dan ... kelak, bila mereka besar
mereka akan berkata : "saya punya kampung halaman, dan saya bangga dengannya".

Bujang .............. sudahkah kau makan sirih dan pinang ?



(Catatan #8 di Facebook Suami : Muhammad Ilham Fadli FB)

Do'a Imajiner (Ratih Sanggarwati)

Ditulis ulang : Imla W. Ilham
(c) Ratih Sanggarwati

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis :
 "Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. 
Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah :
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, 
agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati 
menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir :
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah :

"Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja :
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa :
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah :
"Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan :
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata..... :

"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah? Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"

"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. . ...tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku."


"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?...... prestige? ........ atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya. "

"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku."
"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan."

"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "

"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."

Lantas...... aku malu...... dengan imajinasi do'a-ku sendiri
Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA
Maafkan aku ya Allah !!

Jumat, 01 Juni 2012

Umak yang Berbedak Beras


Catatan Muhammad Ilham #9

Rindu dengan almarhumah umak.
bulan ini wanita lugu berbedak beras itu, harusnya ulang tahun.





















Mak, anakmu ini kadang-kadang seperti Malin Kundang.
Jarang menengok kuburanmu di kampung halaman.
Padahal saya tahu, sayangmu padaku tak berbilang.
Masih segar dalam ingatan
Ketika membedaki mukaku dengan bedak viva
(Agar saya dikagumi wanita, katamu)
Melumuri rambutku dengan kemiri
(Kemiri adalah minyak rambut nomer satu di dunia, katamu)
Memakaikan celanaku dengan hati-hati
(Agar saya tidak kesakitan karena baru bersunat di Mantari kampung)
Kamu peluk saya dan berkata : 

"semoga anak umak jadi orang. bila jadi orang, satu pinta umak, bawa umak ke Padang, 
walau satu hari, kita naik bendi).

Ingat aku Nagabonar :
Bujang ........ tak ada yang aku takuiti di dunia ini
Belanda ?
Uiiiiiih ....... pelor berseliweran, kubabat habis mereka hingga pungkang-lintang ke Lubuk Pakam dan Berastagi
Hanya satu yang kutakutkan Bujaaaannnng ?
Siapa, bang ?
" ....... Mak-ku"
(dan Bujang pun ketawa)
" .... kurobek mulut kau nanti Bujang, jangan kau cemoohkan mak-ku, 

bulan-purnama bulatpun ditanganku, 
tak bisa gantikan mak di mataku. mengerti kau ??)

Bujang ...... sudahkan kau beli sirih untuk mak ??






(dari Facebook suami : Muhammad Ilham Fadli FB)

Nyalakan Lilin

catatan Muhammad Ilham #1

















Begini saja, bujang !!
Jangan kau kutuk kegelapan
Nyalakan saja lilin yang kau punyai
Bila ia tak ada
Tak salah pula bersenyap sunyi
Bukan karena kita lemah
Karena itu adalah sebuah solusi

Begini saja Upik dan Butet !
Teruslah berharap menjadi lebih baik kedepan
Karena bak kata Lut Szun, berharap itu umpama jalan ditengah rimba. Pada awalnya tak ada, tapi karena sering dilalui, maka jalan itu ada dengan sendirinya.

Begini saja, Ucok !!
Jangan kau anggap orang tak sayang sama kau
kadang-kadang sering kita bersangka salah
Tertutup pintu di depan
Pintu yang lain banyak terbuka
Dan ... mata kau, hanya menghadap dan mengutuk pintu yang tertutup itu.

(untuk kawan, yang selalu melihat segala sesuatu, terlampau ideal. mungkin karena ini pula, ia sering mengutuk)


















(dari Facebook suami : Muhammad Ilham Fadli FB)

Tua-kah Saya ?


(Sebuah catatan di Facebook Suami) 

Hitungan hari lagi, 38 tahun. 
Sudah Tua-kah saya ? 

Usia tidak bisa me-nuakan kita, usia hanya bisa mengkeriputkan kulit kita
 tidak dengan jiwa kita. 
Lalu apa yang bisa menuakan kita?
Yang bisa menuakan kita adalah "Hampa-nya harapan". 

Saya terus menjaga harapan-harapan itu, walaupun terkadang, harapan utopia. 
Tapi bak kata filosof Cina klasik, Lut Szun :
 "harapan itu ibarat jalan di tengah rimba, pada awalnya tak ada, tapi karena sering dilalui, 
maka ia ada dengan sendirinya".


Foto : 
Muhammad Ilham (Ayah Iffa & Malika)

Narasi :
Muhammad Ilham

Katupek Koghak : Kuliner Khas Air Bangis


Inilah Kuliner Khas Air Bangis. 
"Katupek Koghak"  (Ketupat Kerak). 
Di pulau Andalas ini, sulit menemukan makanan seumpama ini. Dengan bahan SIPULUIK, direbus dengan santan, kemudian di goreng. Kerak-nya itu braay, berderak-deruk. Dimakan dengan sambal, favorit biasanya : "gulai hiu" atau "udang" PERGETOK jengkol bin jering. Teringat masa kecil, makan ketupat ini di pinggir sungai, sambil mencangkung. Rasanya, ayah uleeee !!


Tersebabkan ini pula (salah satunya), rindu beta pada negeri tepi laut dimana Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Tambusai dan Tuanku Rao dulunya pernah berperang melawan kolonial Belanda - tetap terjaga hingga sekarang.





 

(catatan dari Facebook Muhammad Ilham Fadli)
 

Semua Orang Pasti Happy Lihat Rainbow, Ayah !


Siang jelang sore tadi
Rinai .... hujan tak jadi. Terik muncul, seketika.

"Semua orang pasti happy lihat rainbow, kan ayah ?," kata Iffa
Ia lagi senang mempraktekkan bahasa Inggris, buah dari les sabtu minggu-nya. 
Hati saya kembang bagai bunga. 
Kami-pun menyanyikan lagu pelangi.


Sumber foto : nakita.com/Inspired : mawarsafei
(sebagaimana yang dimuat dalam Facebook ayah Iffa - Muhammad Ilham Fadli FB)