Ditulis ulang : Imla W. Ilham
(c) Ratih Sanggarwati
Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis :
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh.
Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."
Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah :
"Ya Allah beri aku anak
yang sholeh dan sholehah,
agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku
mati
menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."
Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir :
"Ya Allah beri aku
kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun
mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."
Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah :
"Ya
Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral
Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."
Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja :
"Ya Allah
jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya
Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang
sedang ranum."
Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa :
"Ya Allah
entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit,
bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."
Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah :
"Ya Allah jangan kau
putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan
takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."
Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan :
"Ya Allah
mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku
pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai
ibu dari ibunya cucuku."
Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata..... :
"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik
dan sholehah? Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum
yang baik?"
"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada
suamimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang
sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. . ...tentu mereka
menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti
haruslah aturan-Ku."
"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?......
prestige? ........ atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan
dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga
harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha
mengkhatamkannya. "
"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan
mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup
aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan
kehormatan umat-Ku."
"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau
tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku.
Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah
yang dia akan dapatkan."
"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang
memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap
mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia
melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "
"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah
kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi
amanahnya."
Lantas...... aku malu...... dengan imajinasi do'a-ku sendiri
Aku
malu akan tuntutanku kepada-NYA
Maafkan aku ya Allah !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar