Kamis, 21 Juni 2012

Anak Aktif Cenderung Lebih Sehat Ketika Dewasa

Ditulis ulang : Imla W. Ilham, S.Ag

Ilmuan mengatakan anak-anak usia sekolah dasar harus meningkatkan aktivitas mereka guna mencegah masalah kesehatan di usia dewasa. Para peneliti di Universitas Strathclyde dan Newcastle menemukan bahwa anak-anak berusia delapan hingga 10 tahun hanya aktif 20 menit dalam satu hari. Studi mereka menunjukkan anak-anak perempuan kurang aktif dibandingkan anak lelaki. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLoS One. Para ilmuan memberi alat pengukur pada 508 murid sekolah dasar untuk mengukur tingkat aktifitas fisik mereka dalam seminggu. Hasilnya hanya 4% dari seluruh waktu mereka [kecuali waktu tidur] yang digunakan untuk melakukan aktivitas ringan atau berat. Padahal durasi beraktifitas yang ideal adalah 60 menit sehari.  Dr Mark Pearce, dari Universitas Newcastle, mengatakan pada BBC ia terkejut dengan rendahnya tingkat aktivitas "dan bahkan lebih terkejut karena anak perempuan lebih sedikit melakukan kegiatan fisik." Ia menambahkan, "Aktivitas menurun di usia remaja dan jika tingkatnya sudah serendah ini di usia delapan tahun, maka tidak akan ada banyak perubahan."  

Ayah yang berusia lebih tua cenderung memiliki anak yang kurang aktif dan, anehnya, orangtua yang membatasi akses televisi juga memiliki anak-anak yang kurang aktif pula.  Para peneliti mengatakan hasil tidak terduga itulah yang kemungkinan menjadi jalan keluar untuk membuat anak aktif. Idenya adalah televisi dapat berperan sebagai teladan, jadi menyaksikan Piala Eropa dapat menginspirasi anak-anak untuk berusaha meniru pesepakbola seperti Wayne Rooney saat bermain. Prof John Reilly, dari Universitas Strathclyde, mengatakan, "Sangat penting untuk melakukan intervensi, baik di rumah mau pun di sekolah yang dapat membantu anak-anak menjadi lebih aktif." Dr Pearce mengatakan, "Salah satu hal yang penting adalah sebagian besar anak perempuan tidak menganggap olahraga sebagai kegiatan yang mengasyikkan. "Kita harus mencari jalan keluar terhadap isu-isu ini dengan mendorong anak perempuan untuk berolahraga, dengan menyediakan kesempatan yang lebih luas dari yang sudah ada, dan memastikan mereka melihat tokoh perempuan yang dapat dijadikan teladan di media". 

Sumber : BBC Indonesia/cc. detik.com. Foto : heningrumahhhati

Tidak ada komentar: