Imla Wifra, S.Ag., Kepala PAUD Unggulan Citra Al Madina Padang mengatakan, " salah satu kebiasaan yang dilakukan setiap hari, yaitu membaca doa
sebelum belajar, sebelum makan, sebelum tidur. Nah, ini juga yang coba
kami kenalkan kenalkan kepada anak,” ketika ditemui Padang Ekspres di ruang kerjanya,
kemarin. Anak-anak harus diajarkan sejak dini pelajaran tentang
nilai-nilai keagamaan. Seperti membaca doa-doa pendek, praktik ibadah,
bicara jujur, santun terhadap orangtua dan hal positif lainnya. Ini
penting untuk membentuk karakter Islami anak sejak dini. Tak dapat dipungkiri, keberhasilan
seseorang ketika dewasa kelak dipengaruhi pertumbuhannya di masa kecil.
PAUD Citra Al-Madina yang terletak di Jalan Purus I No 8A Padang Barat,
Padang, konsen dalam mengembangkan bakat anak. PAUD di bawah yayasan yang dipimpin
Hj Emma Yohana ini, adalah unggulan di tingkat Sumbar dari Dirjen PNFI
Direktorat PAUD Diknas. Ada berbagai cara memperkenalkan dan menanamkan
nilai-nilai keagamaan sejak dini pada anak. Satu di antaranya
mewujudkan manasik haji. Anak-anak diperkenalkan dengan satu
dari sekian ragam bentuk ibadah sebagai umat muslim. Manasik haji
efektif membentuk karakter anak agar lebih paham nilai-nilai Islam.
“PAUD Citra Almadina, setiap tahunnya (bulan Zulhijjah), selalu
mengadakan kegiatan manasik haji bagi anak-anak PAUD,” terang Imla.
Anak-anak melangkah pasti bersama
pembimbingnya di bawah terik matahari yang menyengat. Seluruh tahapan
berhaji mereka ikuti dengan seksama dan khidmat. Mulai dari praktik
persiapan, wukuf di Arofah, melempar jumrah di Mina, kemudian berkurban,
tahalul (memotong rambut), thawaf, Sai, diakhiri dengan doa. Perbedaan PAUD Citra Al-Madina
dengan PAUD lain, terletak pada bagaimana cara mengajak anak bermain
yang diintegrasikan dengan pendidikan berkarakter serta memasukkan
pelajaran agama di sela-sela permainan tersebut. “Pendidikan pengenalan agama
tidaklah mengenal usia. Semakin dini penanaman pendidikan agama, maka
pemahaman anak terhadap agama semakin bagus,” ulas Imla yang sudah
bergabung di PAUD Citra Al-Madina sejak tahun 2002 itu.
Suasana kelas pun diubah menjadi
tempat yang nyaman bagi anak untuk bermain dan belajar. “Saat ini, kita
masih dalam proses pengurusan peningkatan akreditasi dari B ke A. Tenaga
pendidik kita, selain sudah berstatus sarjana, juga selalu di-training
sebelum mengajar,” tambahnya. Bahan ajar memiliki kurikulum
tersendiri, yang terdiri tujuh sentra untuk pengembangan bakat anak.
Antara lain, sentra main peran, sentra iman dan takwa, sentra bahan
alam, sentra balok, sentra persiapan sentra musik dan olah tubuh serta
sentra seni dan kreativitas. “Dari tujuh sentra yang kami ajar, seorang ibu bisa melihat bakat anaknya untuk diarahkan ke mana,” tutur Imla. Saat
ini, murid PAUD berjumlah 74 orang, terbagi dalam enam kelas. Satu
tenaga pengajar hanya boleh mengajar anak paling banyak 15 orang, agar
anak yang diajar dapat fokus. Pimpinan Yayasan PAUD Citra
Al-Madina, Emma Yohana menambahkan, sebelum masuk sekolah dasar (SD),
sangatlah penting anak mengikuti PAUD. PAUD memberikan rangsangan pada
otak anak dalam menunjang kreativitas dan perkembangan emosional ketika
beranjak dewasa. “Dengan PAUD, secara tidak langsung
anak diberikan rangsangan pendidikan agar pertumbuhan dan perkembangan
jasmani serta rohani,” ujar anggota DPD RI dari Komite III ini.