Kamis, 05 Maret 2009

Adek "On Air" : Outing di RRI Padang



CERITA "ADEK" TENTANG KODOK

Suatu ketika, ada sekelompok kodok yang berjalan melintasi hutan. Merekasemua berjalan beriringan. Hop..hop..lompat..lompat, begitu cara merekaberjalan. Tapi, plung...., tiba-tiba, ada 2 ekor kodok yang terjatuh kedalam sebuah lubang yang dalam. Semuanya kebingungan. Mereka lalu berkumpul di pinggir lubang, dan melonggok ke bawahnya. Saat itulah mereka melihat, betapa dalamnya lubang itu. Mereka semua berpikir, 2 ekor kodok itu pasti sudah mati karena terjatuh. Namunmereka keliru, saat terdengar suara dari bawah sana. Tolong...tolong, begitu teriak mereka.

Tak ada yang dapat mereka lakukan, karena, memang, lubang itu terlalu dalam bagi seekor kodok. Mereka yang ada dipinggir lubang sudah kehilangan semangat. Mereka berseru, tak ada gunanya berusaha, sebab, kecil kemungkinan bagi keduanya untuk selamat. Mereka mengatakan, setiap kodok yang terjatuh kedalam lubang itu, pasti mati. Namun, kedua kodok itu menghiraukan mereka. Keduanya mencoba melompat dan terus melompat agar dapat mencapai bibir lubang. Mereka lakukan berbagai cara agar dapat keluar dari lubang tersebut. Akan tetapi, semua kodok yang diatas telah patah semangat. Mereka tetap menyarankan agar keduanya berhenti berusaha. Sebab tak ada yang pernah berhasil keluar dari lubang itu sebelumnya. "Hentikan perbuatan itu, teriak mereka..."Kalian hanya membuang tenaga dengan melompat-lompat seperti itu. Kalau tak mati kelaparan, kalian pasti akan mati kelelahan."

Akhirnya, ada salah satu dari kodok itu yang menyerah. Sebab, kodok itu berpendapat, ia pasti tak akan berhasil. Semua temannya pun berpendapat yang sama. Tak ada yang pernah selamat dari lubang ini. Begitu pikir sang kodok pertama. Ia lalu melompat, terjatuh dan akhirnya mati. Namun, kodok yang kedua tetap melanjutkan usahanya. Ia terus melompat dan melompat. Sekali lagi, kumpulan kodok yang ada dipinggir lubang berteriak agar ia menghentikan usahanya. Mereka terus memperingatkan sang kodok ini. "Ayo..ayo..sudahlah, hentikan perbuatan bodoh itu. Jangan pernah berpikir untuk berhasil, lubang ini terlalu dalam buat seekor kodok sepertimu." Begitu teriak mereka bersama-sama. Sang kodok itu berusaha lebih keras dan lebih keras. Akhirnya ia berhasil. Sebuah lompatan yang tinggi membuatnya dapat mencapai pinggir lubang. Ahhha.....plop. Sang kodok sampai di atas kembali. Saat sampai diatas, teman-temannya berseru, "Hei...apakah kamu tidak mendengarkan kita semua?" Kodok itu malah berkata, "sobat, terima kasih atas sorakan-sorakan itu. Lho? Semuanya malah saling berpandangan. Ohho...tak lama kemudian kelompok kodok itu mengerti. Kodok kedua lalu menjelaskan bahwa, SEBENARNYA ia tuli, dan menyangka, semuanya tadi berusaha menyemangatinya agar terus mencoba melompat....

Sahabat, kisah ini mengajarkan kita 2 hal. Pertama, ada kekuatan antara hidup dan mati yang terletak dalam sebuah ucapan. Kata-kata yang berisi semangat kepada seseorang yang sedang lara dan dirundung kemalangan akan dapat membuatnya nyaman. Kata-kata yang menyejukkan akan dapat membuatnya melewati hari-hari dengan lebih cerah. Kedua, kata-kata yang memojokkan, yang hanya bercerita tentang kemalangan, akan dapat "membunuh" orang lain. Kata-kata itu hanya akan membuat orang yang sedang dilanda kesedihan, menjadi patah semangat. Teman, berhati-hatilah pada setiap kata yang kita ucapkan. Kadangkala, kata-kata yang kita ucapkan akan sangat berpengaruh kepada orang lain. Kata-kata itu bisa membuat orang frustasi, pesimis, dan enggan berusaha. Sangat sayang jika seandainya, semua ucapan itu hanya akan merenggut jiwa-jiwa pantang menyerah yang sebenarnya ada di dalam raga. Sungguh mulia mereka yang dapat membuat hidup orang lain lebih cerah, lebih nyaman, lebih indah dan lebih menyenangkan. Karena, bukankah "Hidup itu Indah?"

Tidak ada komentar: