Ditulis ulang : Imla Wifra Ilham, S.Ag
(c) Anakku Anak Berkarakter (cc : Muhammad Ilham Fadli/facebook)
Si Ibu
dengan muka agak sewot menjawab, “Iya bu, justru itu yang membuat saya heran dan
marah. Kok dia mainnya selalu sama anak-anak dibawahnya. Dia hampir tidak punya
teman sebaya. Saya takut sekali dia nanti tidak dewasa-dewasa dan tambah
cengeng“.
Kami
bertanya lebih lanjut, “terus Dita ini suka sama binatang peliharaan ya?”
Si ibu kembali
menjawab, “iya bu, dia itu memang sangat penyayang sama binatang. Tapi
kadang-kadang saya lihat suka kelewatan juga. Dia suka ngajak binatang
peliharanya ngobrol, bahkan kadang suka dia bawa ke tempat tidurnya. Terus
makanan yang harusnya untuk dia, malah dia kasih ke binatang peliharaannya.
Saya kadang-kadang suka kesel lihat kelakuannya yang aneh-aneh“.
Setelah
menanyakan beberapa pertanyaan lebih lanjut, kami menyimpulkan bahwa Dita
adalah anak yang luar biasa.
Kamipun langsung menyalami si ibu ini, “Selamat ya bu, ibu punya anak yang luar
biasa sekali. Kalau saya punya anak seperti Dita saya pasti akan sangat senang
sekali”
"Loh kok
gitu bu ?" “Ibu,
percaya deh sama saya …… kalau nanti ibu sudah tua, saya yakin sekali Dita
inilah satu-satunya anak ibu yang dengan sabar dan penuh kasih sayang mau
merawat dan mengurusi kedua orang tuanya saat sakit-sakitan”.
Tiba-tiba si
Ibu ini terdiam tidak mampu berkata apa-apa. Dia baru teringat saat Dita masih
kecil, cuma ia anak yang selalu ingin memeluk & menciumi ibunya terus
menerus. Namun Dita kini sudah berubah jadi anak yang diam dan tidak lagi
hangat seperti dulu kepada ibunya. Perlahan-lahan air matanya pun mulai
mengembang dan akhirnya si ibu tidak kuasa menahan tangisnya. Sesampai
dirumah, si Ibu kemudian langsung memeluk dan menciumi Dita.
1 komentar:
terima kasih pelajarannya ya teta....
Posting Komentar