(c) wajahbocah.com |
Orang tua bukan
tempat yang enak untuk bercerita. Anak-anak remaja perempuan kitapun akhirnya
menemukan teman curhatnya. Teman cowok
sekelas yang mau mendengarkan curhat dan keluh kesahnya. Ia pun merasa menemukan
sandaran emosi yang mengerti dan memahaminya. Dan akhirnya teman cowok itulah
yang diam-diam sekarang jadi pacarnya. Sampai akhirnya kita dibuat kaget luar
biasa oleh apa yang mereka lakukan berdua.
Anak remaja laki-laki kitapun mulai menemukan geng teman-teman
senasibnya. Teman yang sama-sama tidak pernah didengarkan di rumah dan dianggap
sebagai orang dewasa. Mereka pun bersama-sama mencari cara yang membuat mereka
merasa sebagai orang dewasa. Menunjukkan eksistensi diri dengan cara-cara yang
membuat kita geleng-geleng kepala.
Ah ....… ini cerita kuno sejak dulu dan mungkin seterusnya
orang tua akan seperti itu.
Kecuali segelintir saja orangtua-orangtua yang setiap hari selalu
rendah hati mendengar cerita anak-anaknya. Bukan cuma cerita PR dan nilai
ulangan. Tapi mendengarkan imajinasi mereka, pengalaman-pengalaman mereka,
keresahan mereka dan apa saja perasaan yang mereka rasakan. Para orangtua yang
memahami kalau anak-anak mereka adalah manusia-manusia yang punya perasaan
& emosi. Dan tidak selalu ingin ditanya PR dan nilai ulangan saja.
Sumber :
(c) Anakku Anak Berkarakter (cc : Muhammad Ilham Fadli/facebook)
Sumber :
(c) Anakku Anak Berkarakter (cc : Muhammad Ilham Fadli/facebook)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar