Jumat, 22 Juli 2011

Nukilan untuk Anakku AFIFA ILHAM

Oleh : Imla Wifra Ilham

"Setiap anak dilahirkan dengan membawa pesan, bahwa Tuhan belum bosan dengan manusia", kata Rabindranath Tagore. Karena itu, Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan.

Tanpa terasa, hari ini, sulungku AURA IZZATUL AFIFA menginjak usia 8 tahun. Tak lama rasanya melihat tumbuh kembang buah cinta saya dan suami, amanah Tuhan yang harus kami jaga. IFA, telah mampu menjadi teman diskusi saya yang baik. Mengingat IFA yang jejaki 8 tahun ini, saya mengingat nukilan-nukilan dibawah ini sebagai bacaan terindah kelak baginya, kala kami berdua (Ayah Bundanya) tak ada di dunia fana ini.



A Poem from Gabriela Mistral untuk Anakku Terkasih "AURA IZZATUL AFIFA" yang bercita-cita jadi KOKI, seperti Cheef FARAH Queen, tapi berjilbab. Hari ini, Sulungku ini menapak 8 Tahun.

Tanganku sibuk sepanjang hari, Aku tak punya banyak waktu luang
Bila kau ajak aku bermain, Ku jawab," Ayah tak sempat, Nak"

...Aku bekerja keras semua untukmu,

Tapi bila kau tunjukkan buku ceritamu atau mengajakku berbagi canda,
Ku jawab," Sebentar Sayang"

Di malam hari, kutidurkan kamu. Kudengarkan doamu, kupadamkan lampumu.
Lalu berjingkat meninggalkanmu
Bocah cilik tumbuh begitu cepat, kamu tak lagi berada di sisi ayah

Membisikkan rahasia-rahasia kecilmu, buku dongengmu entah dimana
Tak ada cium selamat malam, tak kudengar lagi doamu. Semua itu milik masa lalu...

Kita melakukan banyak kekeliruan dan kesalahan, tapi kelalaian kita yang utama
adalah mengabaikan anak, menyepelekan mata air kehidupan
Banyak kebutuhan kita dapat ditunda, tapi anak tak dapat menunggu

Kini saat tulang-tulangnya dibentuk, darahnya dibuat, dan nalurinya dikembangkan/Padanya kita tak dapat menjawab "Besok", sebab ia dijuluki "Hari ini"

(Gabriela Mistral : Children Winner of Nobel Prize For Poetry).

IFA - 7 tahun

IFA - 6 tahun

IFA - 5 tahun

Dalam Gendongan Ibunda, siap aqiqah (usia 21 hari)


Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu, belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui. Nak, bacalah sejarah Nabi-nabi dan Rasul, serta temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah. Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun, bahkan di hadapan Allah, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya, hingga saat usia ayah yang sudah 36 tahun ini. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan. Inilah usaha terberatku, Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Allah.

Nak, Ayahmu barangkali tak kan pernah bisa menjadi orang kaya. Jadi, pandai-pandailah menempatkan dirimu sebagai anak orang biasa. Ayah barangkali tak selalu mampu menyediakan pangan terbaik, tapi jangan terlalu khawatir Nak, itu tak berarti ayah tak selalu berusaha penuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembangmu. Percayalah, banyak orang hebat di dunia ini yang terlahir, tumbuh, dan berkembang, hanya dengan mengkonsumsi penganan sederhana. Nak, kelak ayahmu barangkali tidak bisa menyekolahkanmu di sekolah-sekolah unggulan, tapi jangan terlalu risau, Sekolah unggulan bukanlah jaminan untuk bisa menjadi orang baik kelak. Percayalah, banyak orang mencapai kejayaan hidupnya tanpa bersekolah disekolah-sekolah unggulan nan mahal itu. Nak, kelak ayah barangkali tak mampu penuhi kebutuhan mu untuk gaul, tapi jangan ragu Nak, banyak orang-orang rendah hati di luar sana yang dengan tulus mau berteman denganmu, meski kamu tak punya modal untuk dicap gaul. Nak, kelak andai kamu merasa tak memiliki intelejensi di atas rata-rata, jangan terlalu cemas akan masa depanmu. Yakinlah, dengan tekad dan keuletan, masa depan gemilang tak mustahil tetap dapat kamu raih - tapi ingat Nak, kamu tak akan mampu tanpa do'a. Nak, andai kelak banyak orang meremehkan kamu atas apa yang cuma mampu kamu raih dan lakukan, tak usah bersedih Nak, Sepanjang hidup, Ayah juga mengalami banyak perlakuan tidak simpatik, diremehkan bahkan dilecehkan, Tapi yakinlah Nak, Semua itu tak akan mempengaruhi rencana Tuhan atas dirimu, Sejuta pelecehan manusia atas dirimu, tak akan mampu mengalahkan kuasa Tuhan jika Dia ingin memuliakan kalian. Maka dari itu Nak, cuma pada Nya respek tertinggi perlu kamu berikan. Nak, tak perlu gamang menjalani kehidupan, tak perlu terlalu risau dengan segala atribut dunia yang barangkali tidak akan pernah bisa kamu miliki, karena kamu hanya butuh hati yang bersih dan hasrat yang kuat untuk mengarungi anugrah kehidupan ini. Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Allah, dan kudapati jarakku amat jauh dariNya, aku akan ikhlas, karena seperti itulah aku di dunia. Tapi kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya...... (Dengan MALIKA, adikmu, selalulah kompak berdua !).






Mari kita rayakan dengan sederhana.
Ayah janji, ayah akan selalu menjadi ayah dan kawan yang baik buat-mu,
sampai "menutup mata".


SELAMAT ULANG TAHUN NAK !
(Melihat-mu, mata Ayah kembali berembun)

Kamu dan Adikmu adalah anugerah terindah bagi kami berdua,
Ayah Ibunda kalian !

8 Tahun menjadi Ayah dan Bundanya, kami berdua harus banyak belajar !

Tidak ada komentar: