# Catatan ayah Iffa dan Malika Ilham
Sebuah puisi kritis KH. Mustofa Bisri yang ditulis ulang ayah Iffa dan Malika Ilham di stat facebooknya serta menghubungkannya dengan pengalaman personal yang pernah dirasakan oleh beliau. Berikut :
AKU HARUS BAGAIMANA
(KH Mustofa Bisri)
aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid’ah
lalu aku harus bagaimana…?
aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku musrik
aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
lalu aku harus bagaimana…?
aku shalat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
lalu aku harus bagaimana…?
aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
lalu aku harus bagaimana…?
aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi
ya sudahlah… aku ikut kalian…
kan ku pakai celana cingkrang, agar kau senang
kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
kan ku hitamkan jidat, agar dikira ahli ijtihad
aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
aku kan sering mencela, biar dikira mulia
ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang ku sembah… !!
(sebuah nukilan kritis berbentuk puisi dari KH. MUSTOFA BISRI anak dari
KH. BISRI MUSTOFA - Hadratusyeikh Nahdlatul Ulama. Dianggap sebagai
salah seorang ulama besar NU selain, misalnya Ulama-Ulama Langitan. Satu
generasi dengan Gus Dur. Termasuk salah satu idola "generasi
muda/intelektual muda NU". Hobinya : membaca kitab dan berkumpul dengan
seniman dan rakyat biasa)
:: siap sholat Taraweh tadi, saya
(ditanya : tepatnya) dikritisi oleh seorang jama'ah bahwa sholat itu
pakai kain sarung, bukan celana panjang, karena itu BID'AH. Dan ia
mendefenisikan BID'AH sebagai "tidak pernah dilakukan Rasulullah dalam
ritual ibadah". Berangkat dari ini, saya kemudian mengatakan, "mari kita
beri penguatan makna BID'AH tersebut".
- Orang yang tidak sayang sama istri dan anak-anaknya .... ITU BID'AH (karena Nabi SAW. tidak pernah melakukan ini)
- Orang yang tidak ramah pada tetangganya, ITU BID'AH (karena Nabi SAW.
dikenal orang yang ramah, murah senyum lagi menyenangkan hati orang
banyak)
- Orang yang tidak mau berbeda pendapat, ITU BID'AH (karena
Nabi SAW. yang Ummi tersebut bahkan mau mendengar masukan dan arahan
dari sahabat dan anaknya sendiri yang perempuan)
- Dan seterusnya.
Lantas Jama'ah saya tadi berkata, "Itu Bukan Ritual Ibadah, pak!".
Saya jawab, "saya hargai pendapat Bapak, tapi izinkan saya memiliki
pendapat ..... Bapak adalah SEKULER, karena ibadah bagi Bapak hanyalah
sebatas Sarung dan Celana doank. Padahal, TACIRIK-pun bisa jadi ibadah".
Alhamdulillah beliau tersenyum. Kami-pun minum AQUA gelas di
Musholla sambil terus ma ota-ota (sesuatu yang dahulunya - bila meminjam
versi Bapak tadi - juga BID'AH).
Terlepas dari apa yang diutarakan di atas, saya hanya ingin mengatakan, "Wallahu a'lam bish shawab".
Sumber foto : lkis.org
Sumber : Muhammad Ilham Fadli Facebook