Sabtu, 11 Agustus 2012

Aku Harus Bagaimana ?

# Catatan ayah Iffa dan Malika Ilham

Sebuah puisi kritis KH. Mustofa Bisri yang ditulis ulang ayah Iffa dan Malika Ilham di stat facebooknya serta menghubungkannya dengan pengalaman personal yang pernah dirasakan oleh beliau. Berikut :

AKU HARUS BAGAIMANA
(KH Mustofa Bisri)

aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid’ah
lalu aku harus bagaimana…?

aku bertawasul dengan baik, kau bilang aku musrik
aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
lalu aku harus bagaimana…?

aku shalat pakai lafadz niat, kau bilang aku sesat
aku mengadakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
lalu aku harus bagaimana…?

aku gemar berziarah, kau bilang aku alap-alap berkah
aku mengadakan selametan, kau bilang aku pemuja setan
lalu aku harus bagaimana…?

aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
aku ikuti tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjauhi

ya sudahlah… aku ikut kalian…

kan ku pakai celana cingkrang, agar kau senang
kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
kan ku hitamkan jidat, agar dikira ahli ijtihad
aku kan sering menghujat, biar dikira hebat
aku kan sering mencela, biar dikira mulia

ya sudahlah… aku pasrah pada Tuhan yang ku sembah… !!




















(sebuah nukilan kritis berbentuk puisi dari KH. MUSTOFA BISRI anak dari KH. BISRI MUSTOFA - Hadratusyeikh Nahdlatul Ulama. Dianggap sebagai salah seorang ulama besar NU selain, misalnya Ulama-Ulama Langitan. Satu generasi dengan Gus Dur. Termasuk salah satu idola "generasi muda/intelektual muda NU". Hobinya : membaca kitab dan berkumpul dengan seniman dan rakyat biasa)

:: siap sholat Taraweh tadi, saya (ditanya : tepatnya) dikritisi oleh seorang jama'ah bahwa sholat itu pakai kain sarung, bukan celana panjang, karena itu BID'AH. Dan ia mendefenisikan BID'AH sebagai "tidak pernah dilakukan Rasulullah dalam ritual ibadah". Berangkat dari ini, saya kemudian mengatakan, "mari kita beri penguatan makna BID'AH tersebut".

- Orang yang tidak sayang sama istri dan anak-anaknya .... ITU BID'AH (karena Nabi SAW. tidak pernah melakukan ini)
- Orang yang tidak ramah pada tetangganya, ITU BID'AH (karena Nabi SAW. dikenal orang yang ramah, murah senyum lagi menyenangkan hati orang banyak)
- Orang yang tidak mau berbeda pendapat, ITU BID'AH (karena Nabi SAW. yang Ummi tersebut bahkan mau mendengar masukan dan arahan dari sahabat dan anaknya sendiri yang perempuan)
- Dan seterusnya.

Lantas Jama'ah saya tadi berkata, "Itu Bukan Ritual Ibadah, pak!".
Saya jawab, "saya hargai pendapat Bapak, tapi izinkan saya memiliki pendapat ..... Bapak adalah SEKULER, karena ibadah bagi Bapak hanyalah sebatas Sarung dan Celana doank. Padahal, TACIRIK-pun bisa jadi ibadah".
Alhamdulillah beliau tersenyum. Kami-pun minum AQUA gelas di Musholla sambil terus ma ota-ota (sesuatu yang dahulunya - bila meminjam versi Bapak tadi - juga BID'AH).

Terlepas dari apa yang diutarakan di atas, saya hanya ingin mengatakan, "Wallahu a'lam bish shawab".

Sumber foto : lkis.org
Sumber : Muhammad Ilham Fadli Facebook 

Tidak ada komentar: