Minggu, 06 Desember 2009

IFA : "Ayah Suka Menonton Berita dan Orang Bagigiah"

Oleh : Imla W. Ilham, S.Ag

Malam itu, kami sekeluarga sedang berkumpul dan melakukan kegiatan santai di rumah. Suami saya sedang membaca sambil merokok (sebuah kebiasaan yang hingga hari ini saya GAGAL melarangnya). Bungsuku - ADEK - sedang berimprovisasi menjadi seorang penyanyi India (mungkin siang tadi ia menonton Film India bareng (pengasuh) Tante Fera-nya di TPI). Saya dan suami serta tante-nya tidak ambil pusing dengan kegiatan improvisasi ADEK, saya biarkan ia "lepas" tanpa mengatur dan melarang. Nampaknya, ia sangat menikmati dan saya melihat dari hari ke hari, daya imajinatif ADEK semakin tumbuh berkembang. Alhamdulillah Ya Allah. Sementar Sulungku - IFA - berada dalam "bimbingan" saya. Biasanya, pada setiap malam saya terus mendampingi IFA untuk belajar (sebuah tugas personal yang diberikan oleh suami : komitmen kami dahulu ketika baru punya anak, "Pendidikan TK dan SD anak-anak kami diserahkannya kepada saya segala yang bersangkutan dengan kebijakan, karena saya dianggapnya lebih expert pada bagian itu, semntara untuk pendidikan SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi, suami saya menganggap itu adalah ranahnya"). Karena itulah, setiap saya mendampingi IFA belajar, suami saya tidak ikut nimbrung atau mengomentari, kecuali apabila saya dan IFA menyakan sesuatu kepadanya.

Remedial membaca dan berhitung serta Iqra' selalu saya rutinkan pada IFA. Alhamdulillah, dalam usianya yang 6 tahun dan baru kelas I, IFA sudah bisa membaca tanpa mengeja - walau sedikit lambat. Sementara untuk kemampuan berhitung, capaian IFA bagi saya sudah cukup lumayan untuk anak seukuran dia. Demikian juga dengan Iqra', beliau sudah sampai pada Iqra' IV (biasanya setiap sore ia belajar mengaji di Musholla samping rumah kami). Insya Allah, tahun besok, IFA saya rencanakan masuk Les Bahasa Inggris untuk Anak-Anak (ayahnya berencana les Bahasa Inggris ini akan kontiniu diikuti IFA hingga seterusnya). Suami saya tidak mengharapkan IFA harus Juara I atau II di kelas, tapi baginya IFA ke depan menjadi anak yang memiliki kepintaran dalam bidangnya dan memiliki banyak Skill-keahlian (untuk yang ini : saya menurut saja). Namun kegiatan-kegiatan edukatif untuk IFA ini saya susun tanpa mengurangi waktunya untuk bermain dengan teman-temannya. Porsi ini saya jaga. Bahkan, ada masanya saya justru memaksa IFA untuk bermain dengan teman-temannya.

Kembali ke cerita di atas, malam itu, sebagaimana biasanya, IFA mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru SD-nya. Sambil melipat kain, saya dampingi IFA. Tugasnya tersebut tertuang dalam satu lembar kertas HVS yang telah diketik dengan komputer (huruf kapital) dengan Judul : "APAKAH KESUKAAN ANGGOTA KELUARGA?". Dalam List-Pertanyaan tersebut, mayoritas mempertanyakan, Apakah kesukaan Kamu (maksudnya : IFA). List ini kemudian memberikan ruang jawaban (garis titik-titik). Nampaknya IFA mampu untuk menjawab dan menulis jawaban itu dengan baik. Ada 5 pertanyaan di sana. Tiga pertanyaan untuk IFA, satu untuk kesukaan Ibu dan satu lagi kesukaan Ayah. Untuk pertanyaan 1-4, nampaknya biasa-biasa saja, tanpa ada yang bisa membuat saya dan suami ketawa. Namun, untuk pertanyaan yang ke-5, justru jawaban IFA membuat suami saya tertawa terbahak-bahak. Pertanyaannya : "Buatlah 2 Tontonan TV yang disukai Ayah ?". Setelah dibaca IFA, kemudian saya biarkan ia untuk berfikir sejenak, selanjutnya IFA mulai menjawab dan menulis sambil bersuara : "Ayah Ifa Suka Menonton Berita dan Orang Bagigiah". Untuk jawabannya yang pertama, saya dan suami senyum-senyum simpul, tapi untuk yang kedua (Orang Bagigiah), membuat suami saya tertawa dan terpana. "Masak Ayah suka menonton Orang Bagigiah," kata suami saya pada IFA. IFA kemudian menjawab, "Iya, IFA sering lihat Ayah menonton acara Orang Bagigiah di TV". Akhirnya, suami saya dengan lambat minta penjelasan, apa yang dimaksud dengan acara Orang Bagigiah (baca : Orang yang saling berdebat, bersitegang urat) tersebut di TV yang sering ditonton suami saya versi IFA itu. Rupanya .................. menonton acara dimana para tokoh-komentator berdebat seperti Today's Dialog dan Indo-Barometer (dua tontonan yang disukai suami saya). Diam-diam IFA memperhatikan kesukaan suami saya ini. Suami saya pun manggut-manggut.

Tidak ada komentar: